Batik

 

Kata batik berasal dari bahasa jawa,yaitu "tik" atau titik yang berarti titik/matik hal ini dikarenakan proses pembuatan batik berasal dari membuat pola titik titik lilin malam di atas kain ,yang kemudian berkembang menjadi istilah "batik".

Jadi batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan
menuliskan,manggambarkan,atau menerangkan malam dan corak kain pada kain itu ,kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan daerah penghasil batik tersebut.

Kecintaan masyarakat terhadap batik semakin besar setelah kain batik ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan dan kebudayaan dari Indonesia oleh UNESCO sejak  2 Oktober 2009.

Canting dalam kegiatan membuat batik sangat penting keberadaannya.

 

Canting terdiri dari tiga bagian:

1)Cucuk canting juga disebut juga paruh canting.Berfungsi seperti mata pena yaitu lubang kecil tempat keluarnnya cairan lilin malam.

2)Kepala canting (nyampungan),yaitu berupa tabung yang berfungsi untuk menampung cairan lilin malam setelah diambil dari tempat pemanas lilin malam (wajan)

3)Gagang terong(Gagang canting) tangkai canting yang berfungsi untuk pegangan.

Bahan yang diperlukan untuk membuat batik:

• Kain mori dari bahan katun agar dapat menyerap ketika proses pewarnaan.
• Lilin atau malam.
• Zat pewarna batik (wenter)
• Soda batik(untuk pelarut malam)

Alat yang diperlukan untuk membuat batik:

• Pensil.
• Canting.
• Kompor kecil.
• Wajan kecil.
• Ember plastik.
• Panci.

Cara membuat batik:

1. Siapkan alat dan bahan untuk membatik.Kain mori sesuai kebutuhan yang telah diketel(proses menghilangkan kanji pada kain dengan cara diuleni dalam larutan minyak kacang) dan canting.
2. Gambar desain di atas kain mori sesuai pola yang di inginkan.
3. Panaskan lilin/malam diatas wajan hingga mencair sempurna dengan suhu maksimal 80 derajat celcius.
4. Perhatikan posisi duduk saat membatik,duduklah dengan posisi tungku di sebelah kanan untuk memudahkan malem dan menggoreskannya ke atas kain mori.
5. Celupkan canting kedalam wajan yang terisi malam selama sekitar 3 detik.
6. Mulailah menggoreskan canting ke atas kain yang telah dipola dengan menggoreskannya dari kiri ke kanan.Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan goresan yang baik dan halus.
7. Isilih bagian pola yang kosong dengan onamen-onamen seperti garisgaris arsiran atau titik-titik.
8. Tahap pencelupan warna diperlukan beberapa kali celupan untuk memunculkan warna.
9. Tiriskan kain yang telah dicelupkan dan diamkan agar warnanya dapat menyerap maksimal ke serat kain.
10. Rebus kain dalam air mendidih 100 derajat celcius untuk melirihkan lilin/malam yang menempel pada kain untuk memunculkan motif yang telah didesain.
11. Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa malam/lilin yang masih tersisa.kemudian jemurlah dengan angin-angin,hindari sinar matahari secara langsung.

Jenis batik menurut teknik pembuatannya,dibedaka menjadi 3 yaitu:
1) Batik tulis: Kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan(canting).
                    Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan lamannya.
2) Batik cap: Kain yang dihias dengan teksture dan corak batik dibentuk dengan cap.
                    (biasannya terbuat dari tembaga).Pembuatan batik jenis ini memakan waktu
                    2-3 hari.
3) Batik lukis/batik printing: Batik yang proses pembuatannya dicetak melalui proses sablon.