Bangsa ini bukan milik satu agama,satu ras,ataupun satu budaya,ini INDONESIA. #indonesia#negeriku.

Budaya Provinsi Jambi


1. Rumah Adat


Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako. Rumah adat tersebut merupakan rumah tinggal yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruangan tersebut adalah: pertama Jogan, merupakan tempat istirahat dan menaruh air. Kedua Serambi Depan, merupakan ruangan untuk tamu
laki-laki juga ruangan untuk mengaji anak-anak lelaki. Ketiga, Serambi Dalam yang merupakan tempat tidur bagi anak-anak lelaki. Keempat, Ameben Melintang yang merupakan kamar pengantin. Kelima, Serambi Belakang yang merupakan kamar tidur bagi anak-anak gadis. Keenam, Laren yang merupakan tempat menerima tamu wanita dan kegiatan anak-anak remaja putri. Ketujuh, Garang yang merupakan ruangan untuk menumbuk padi sekaligus tempat untuk menampung air. Kedelapan adalah dapur. Ada pula ruangan yag disebut Tengganai, yaitu ruangan yang digunakan untuk pertemuan kaum/ninik mamak.

Baca Juga Rumah Panggung Kajang Leko-Rumah Adat Provinsi Jambi
Secara umum, bubungan rumah Kajang Lako ini mirip dengan perahu. Jika kita cermati, bagian ujung bubungannya memiliki bentuk yang melengkung. Tipologi rumah ini serupa dengan bangsal. Bentuknya empat persegi panjang dengan lebar 9 metr dan panjang 12 meter. Bentuk ini dipilih bukan tanpa arti. Empat persegi panjang mewakili fungsi rumah yang sejalan dengan ajaran agam islam, agama yang dianut oleh suku Bathin di Jambi.

Adapun bagian-bagian utama dari rumah adat Jambi Kajang Lako ini sebagai berikut:
  •  Pertama adalah bubungan atau atap. Bagian ini lazim juga dikenal dengan nama Gajah Mabuk. Nama ini diambil dari pembuat rumah ini yang konon katanya sedang dimabuk asmara namun tidak mendapat restu. Bubungan atau atap ini kadang juga dikenal dengan nama Lipat Kajang atau Potong Jerambah. Atap rumah ini biasanya dibuat dari ijuk atau mengkuang. Ijuk ini dianyam dan selanjutnya dilipat menjadi dua bagian.
  • Kasau Bentuk. Bagian ini merupakan atap rumah yang ada di ujung paling atas. Kasau Bentuk ini ada di depan dan belakang rumah. Jika diperhatikan, bentuknya miring. Adapun fungsinya unutk mencegah air memasuki rumah di musim penghujan. Kasau Bentuk ini dibikin dengan panjang 60 cm dan lebar yang mengikuti bubungan rumah.
  • Masinding. Bagian rumah yang satu ini berupa dinding. Umumnya terbuat dari papan. Dinding ini dilengkapi dengan pintu. Uniknya, rumah Kajang Lako ini mengenal 3 macam pintu antara lain pintu masinding, pintu balik melintang serta pintu tegak. Masing-masing pintu ini memiliki karakter masing-masing. Misalnya pintu tegak yang terletak di sebelah kiri rumah. Ia memiliki fungsi sebagai pintu masuk. Meski bernama pintu tegak, namun setiap orang yang melewati bagian ini pasti akan menundukkan badan sebab memang pintu ini dibuat sangat rendah. Alasannya, menundukkan kepala merupakan penghormatan terhadap pemilik rumah. Dengan adanya pintu tegak ini maka setiap yang memasuki rumah “dipaksa” untuk melakukan penghormatan.
  • Tiang rumah Kajang Lamo. Umumnya jumlah tiang Kajang Lamo ini berjumlah 30. Ia terdiri atas 6 riang palamban dan 24 tiang utama. Tiang utama ini disusun dalam formasi enam, masing-masing panjangnya sekitar 4,25 meter.
  •  Lantai rumah Kajang Lako. Bagian ini dibuat bertingkat. Pada tingkatan pertama dikenal dengan nama lantai utama. Ia merupakan lantai yang ada pada ruang balik melintang. Ruangan ini tidak ditempati orang sembarang utamanya pada upacara adat. Sementara itu, lantai tingkat selanjutnya dikenal dengan nama lantai biasa. Ia terletak di ruang balik manalam, ruang gaho, palamban dan ruang tamu biasa.
  • Tabar Layar. Bagian rumah yang satu ini berfungsi sebagai dinding sekaligus penutup rumah bagian atas agar terhindar dari tempias hujan. Tebar Layar ini bisa dijumpai di sebelah kiri dan kanan bangunan rumah. Bahan pembuatan Tabar Layar ini dari papan.
  • Panteh. Bagian rumah Kajang Lako ini merupakan tempat untuk menyimpan benda-benda. Ia terletak di bagian atas bangunan rumah.
  •  Pelamban. Merupakan bagian dair rumah adat Jambi yang letaknya ada pada bagian paling depan rumah. Ia berada pada ujung sebelah kiri. Palamban adalah bangunan tambahan. Sekilas ia mirip seperti teras. Berdasarkan kepercayaan adat masyarakat Jambi, Palamban ini seyogyanya difungsikan sebagai ruang tunggu untuk tamu yang belum dipersilahkan unutk memasuki rumah.

 2. Pakaian Adat



Pria dari Jambi memakai mahkota dan kalung bersusun. Ia juga memakai pending dengan keris terselip di depan perut serta gelang emas pada kedua belah lengan dan tangan. Baju dan celananya bersuji dengan model yang khas dan kain songket melingkar di tengah badan.

Pakaian yang dipakai wanitanya serupa benar dengan sang pria seperti mahkota, kalung bersusun, pending serta gelang emas pada kedua belah lengan, tangan dan kaki. Ia juga memakai baju kurung serta kain songket. Pakaian ini dipakai untuk upacara pernikahan.

3. Tari-tarian Daerah Jambi

  1. Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat Jambi ini banyak persamaannya dengan tari Melayu.
  2. Tari Selampit Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
  3. Tari Rangguk, tarian Jambi yang lincah untuk menyambut tamu.
  4. Skin adalah sejenis keris kecil. Sesuai dengan namanya, tari "skin" menggambarkan ketangkasan kaum wanita dalam ulah keprajuritan. Tari ini merupakan tari kreasi yang tetap memanfaatkan perbendaharaan gerak tari tradisi.

 4. Senjata Tradisional
1.Badik Tumbuk Lada.



Badik Tumbuk Lada adalah senjata tradisional khas melayu yang ada di Sumatera dan Kepulauan Riau serta Semenanjung Melayu. Senjata tradisional Jambi ini bentuknya seperti badik khas Sulawesi hanya saja pada sarung Tumbuk Lada terdapat benjolan bundar yang dihias dengan ukiran pahat. Sarung senjata ini dilapis dengan kepingan perak yang diukir dengan pola-pola rumit. Bentuk badik tumbu ladak juga menyerupai keris akan tetapi tidak bergelombang. Senjata tradisional dari Jambi ini pada zaman dulu dipergunakan untuk berburu dan berperang. Namun selain untuk berperang Tumbuk Lada pada zaman dulu juga menjadi salah satu kelengkapan pakaian adat di Jambi, Kepulauan Riau, Deli, Siak dan Semenanjung Tanah Melayu.

 2. Senjata Tradisional Jambi - Keris Siginjai.


Keris Siginjai adalah senjata tradisional Jambi yang dikenal milik Raja Rangkayo Hitam, seorang raja Jambi yang gagah berani. Disebut Siginjai karena keris ini dahulu sering disimpan dirambut Rangkayo Hitam  sebagai tusuk konde (Ginjai). Sehingga kelamaan keris ini disebut keris siginjai.
Keris Siginjai ini terbuat dari bahan-bahan berupa kayu, emas, besi, dan nikel. Bilah/Wilahan Keris Siginjai panjang lebih kurang 39 cm dan berlekuk (luk) 5. keris Siginjai tidak telah menjadi lambang mahkota kesultanan Jambi sebagai lambang pemersatu rakyat Jambi. Sultan terakhir yang memegang benda kerajaan itu adalah Sultan Achmad Zainuddin pada awal abad ke 20.

3. Senjata Tradisional Jambi - Sumpit Suku Kubu


Sumpit sebagai senjata tradisional banyak dipergunakan oleh suku adat yang ada di Indonesia. Tidak terkecuali di Jambi. Di Suku Kubu terdapat sumpit yang dipergunakan masyarakat untuk berburu binatang.
4. Senjata Tradisional Jambi  - Keris Senja Merjaya


Keris Senja Merjaya menjadi koleksi Museum Nasional juga pada November 1904 dengan nomor inventaris 10920 (E 264). Undang-Undang Piagam dan Kisah Negeri Jambi” menyebut keris Senja Merjaya merupakan keris pemberian Sultan Palembang kepada Pangeran Ratu Anom Martadiningrat sebagai hadiah perkawinannya dengan putri Palembang.
5. Suku:Suku dan marga yang terdapat didaerah Jambi adalah: Melayu, Kerinci, Kubu, Penghulu, Bajau, Batin, Suku Anak Dalam dan lain-lain.

6. Bahasa Daerah:Bajau, Melayu, Kubu, dan lain-lain.
7. Lagu Daerah:Batanghari,Dodoi Si Dodoi,Pinang Muda,Selendang Mayang,Timang Timang Anaku Sayang,dll
8.Alat Musik : Serangko,Serdam,Sekdu,Gangor,Puput Kayu,Gendang Melayu Jambi,Gambus Jambi,Sekdu,Kelintang Jolo,Kelintang Cangor,Kelintang Kayu,Akordeon,Gendang Panjang dua sisi,Keromong,Kompangan,Marawis,Rebana Sike

Sumber : https://dtechnoindo.blogspot.co.id/2017/05/kebudayaan-provinsi-jambi.html
Share:

No comments:

Post a Comment

Clock

visitor

Search This Blog

Blog Archive

Powered by Blogger.

Song

Budaya Jawa

Mengenal Budaya Jawa Menurut kamus KBBI, Budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi, atau adat istiadat. Menurut Koentjaraningrat seba...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.